Kraton Ngayogyakarta menjadi jangkar kekuatan budaya yang membuat kota ini begitu eksotis. Wisatawan menikmati anggunnya bangunan keraton, merdunya denting gamelan, gemulainya para penari di berbagai pementasan, dan antiknya pria-pria berkostum kolonial naik sepeda ontel.
Menurut situs resmi pariwisata pemerintah Indonesia, Kamis (31/5/2012), Yogyakarta adalah perpaduan modern dari seni dan daya tarik masa silam. Tradisi dan sejarah di Yogyakara begitu kaya. Hal itulah yang menyebabkan Yogya punya banyak sekali hal yang bisa ditawarkan kepada para traveler. Mau bangunan cantik ada Tamansari, mau perak tinggal ke Kotagede, mau belanja tinggal ke Pasar Beringharjo, mau makan murah tinggal cari angkringan yang bertebaran di kota ini. Mahasiswa, pelajar dan backpacker punya banyak opsi untuk liburan murah meriah di Yogya.
Tapi untuk orang berduit, Yogya juga siap menawarkan kemewahannya. Jantung pariwisata Yogyakarta seolah terbaring dalam satu garis lurus dari monumen Tugu Yogyakarta memanjang ke Stasiun Tugu, melewati Jl Malioboro, sampai berakhir di Kraton Ngayogyakarta. Di sepanjang garis ini bertebaran aneka spot menarik di kanan dan kirinya. Penginapan dari yang murah sampai yang mahal, tempat makan khas dan tradisional, pusat jajanan dan oleh-oleh, mal sampai butik, ada semua di kawasan ini. Namun Yogyakarta masih punya banyak hal. Bosan di kota, bergeraklah ke pinggiran. Candi Prambanan dan Borobudur menunggu Anda bersama kabut pagi. Gunung Merapi masih punya banyak destinasi lagi untuk memikat Anda. Bergerak ke selatan ada Pantai Parangtritis yang sudah ramai dan tersohor. Namun, jika Anda mencari pantai perawan dan sepi, Kabupaten Gunung Kidul punya sekitar 10 pantai indah lagi untuk Anda jelajahi.
Mungkin tidak pernah cukup waktu Anda berlibur di Yogyakarta. Yogya memang 'Never Ending Asia'. Langkahkan kaki Anda sekarang saat liburan tengah tahun ini untuk mencari akhir dan petualangan menakjubkan di Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar